Shrine Remembrance, Melbourne 2008





Sebelum menulis saya ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Kementrian Pemuda dan Olahraga yang telah memberangkatkan saya secara gratis ke Melborne..tanpa mereka saya mungkin belum menginjakkan kaki diluar negeri..hehehehe..sekalinya pergi langsung ke Melbourne...semoga biaya puluhan juta yang dihabiskan untuk saya memberi manfaat kepada orang...*semogasayabisamengusahakanmanfaat

Ceritanya saya menjadi delegasi pemuda untuk mengikuti pameran tahunan Festival Indonesia di Melbourne, Australia. Delegasi ini diambil dari finalis dan pemenang lomba Bisnis Plan Pemuda dan Wirausaha Teladan tahun 2007. Tugas kami adalah memperkenalkan produk-produk inovatif yang dikerjakan kepada masyarakat Melbourne.

Kami sampai di bandara Melbourne International Airport sebenarnya sekitar jam 10 pagi, namun proses imigrasi, pemeriksaan barang selesai hingga siang hari..ckckck..luar biasa ketat. Australia memang dikenal negara yang memberlakukan aturan yang cukup ketat pada barang2 yang akan masuk ke negaranya.  Saya pun termasuk yang terkena imbasnya. Produk kerajinan yang saya bawa (terbuat dari bambu) dianggap membahayakan karena dianggap berdebu dan dalam jangka waktu tertentu akan berdampak pada kesehatan...Barang tersebut harus dikarantina selama 3 bulan dan jika terbukti tidak membahayakan maka saya bisa mengambil barang tersebut dengan membayar denda 10AU$ per item..hahhhhh..aal dikhirnya saya merelakan 30 pcs bunga natural disita oleh petugas imigrasi..hiks..hiks...





Baiklah...sekelumit awal perjalanan saya ke Melbourne sepertinya lebih asyik membicarakan tempat-tempat bagus disana. Tempat pertama saya kunjungi adalah Shrine Remembrance. Monumen ini dibangun pada antara Juli 1928 dan November 1934 sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan 114,000 orang yang berjuang dan gugur pada saat Great War 1914 - 1918, dan sekaligus juga sebagai simbol dari ANZAC (Australian and New Zealand Army Corps) spirit. Ada lebih dari 120 upacara atau peringatan yang diadakan setiap tahunnya ditempat ini selalu banyak pengunjung.





Comments

Popular posts from this blog

Visiting Nami Island, South Korea 2018

the Asiatique Riverfront, Bangkok 2017

Soyanggang Sky Walk, Korea 2018